kejadian anemia dengan nilai (p=0,674). Kesimpulan: Ibu hamil perlu melakukan perencanaan usia kehamilan sebagai bentuk pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan. Paritas yang tepat bagi ibu hamil untuk dapat melakukan kehamilan dan persalinan dimana paritas yang ideal yakni 2-4 kali. Selain itu, pentingnya menjaga status gizi ibu hamil agar
Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Kejadian Anemia Jumlah (n) Persentase (%) Anemia Tidak anemia 15 10 60,0 40,0 Total 48 100 Berdasarkan tabel 2 di atas diketahui lebih dari setengah ibu hamil mengalami anemia (60%). Tabel 3 Distribusi Frekuensi Umur, Tingkat Pendidikan, dan Usia Kehamilan
Anemia pada ibu hamil sebagian besar dikarenakan kurangnya zat besi dengan kadar Hb kurang dari 11mg/dl. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil sebesar 1.190mg/dl zat besi untuk mempertahankan kehamilan dan proses persalinan. Pada ibu hamil yang mengalami keadaan kekurangan zat besi ini
berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Total penderita anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70%, artinya 7 dari 10 mengalami anemi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia sebesar 37% terjadi peningkatan dari tahun tahun 2007 sebanyak 24,5% (Kemenkes, 2014).
Anemia Gizi Anemia gizi merupakan masalah gizi dengan prevalensi tinggi pada ibu hamil, terutama dinegara berkembang. Anemia gizi terjadi akibat kekurangan Fe, asam folat dan vitamin B12. Anemia gizi dapat mengakibatkan antara lain, kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, abruption plasenta, cadangan zat besi yang
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd.
kesimpulan anemia pada ibu hamil