KHOTBAH37 DARI KITAB KEJADIAN CAIN AND ABEL THE INSIDE STORY SERMON 37 ON THE BOOK OF GENESIS Oleh Dr. Dikisahkan kemudian bahwa Tuhan menginspeksi persembahan-persembahan yang dibawa Kain dan Habel. KAIN DAN HABEL DALAM SUATU KISAH. Ini adalah kisah pembunuhan pertama dalam sejarah manusia. Kisah mengenai Kain dan Habel mengandaikan suatu taraf peradaban yang sudah maju ibadah yang sudah berkembang sejumlah manusia lain yang dapat membunuh Kain dan sebuah suku bangsa yang melindungi Kain.
Padasuatu hari Kain dan Habel membawa hadiah bagi Allah. Kain membawa makanan hasil tanamannya. Dan Habel membawa dombanya yang paling baik. Yehuwa senang dengan Habel dan hadiahnya. Tetapi Dia tidak senang dengan Kain dan hadiahnya. Tahukah kau mengapa demikian? Bukan saja karena hadiah Habel lebih baik dari hadiah Kain. Tetapi karena Habel adalah orang yang baik. Dia mengasihi Yehuwa dan saudaranya.
54. Kain Tenun Sebagai Ikon Sipirok. 47 46 Wawancara dengan Ibu Sakinah seorang penenun pada tanggal 20 April 2016. 47 Ahmad Husin Ritonga,dkk., op.cit., hal. 79. , Medan, Jakarta dan lain sebagainya. Kesempatan ini diharapkan dapat menambah atau memperluas jaringan pemasaran kain tenun Sipirok. Universitas Sumatera Utara 73 Kemudian pada
Bagiorang Jawa, setiap orang telah memiliki garis hidupnya masing-masing dan tidak dapat membebaskan dari nasib yang telah ditentukan (Suseno 1984, 152). Pandangan itu dapat diubah dengan memaknai kisah Kain dan Habel dari Alkitab dengan ulasan tafsir yang mendalam. Anak-anak Allah Menikah dengan Anak-anak Manusia
Anakanak belajar dari cerita keagamaan Kain dan Habel untuk selalu bersyukur atas apa yang ada pada kita, selalu bergembira dengan semua yang Tuhan berikan
Vay Nhanh Fast Money. - Berikut ini kisah Kain dan Habel. Setelah Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden, mereka punya banyak anak. Anak yang pertama, Kain, menjadi petani. Anak yang kedua, Habel, menjadi gembala. • Kisah Adam dan Hawa, Manusia Pertama di Muka Bumi dan Dosa Pohon Pengetahuan Kain dan Habel adalah masing-masing anak pertama dan kedua dari pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa. Mereka dilahirkan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa satu-satunya anak Adam dan Hawa yang lain yang disebut dalam Alkitab adalah Set. Cerita mereka dikisahkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Kejadian pasal 4. Kain melakukan pembunuhan yang pertama kali dengan membunuh saudaranya setelah Allah menolak korbannya, tetapi menerima korban Habel. Kitab Kejadian memberikan tekanan pada pekerjaan kedua saudara ini; Habel menggembalakan ternak, sementara Kain seorang petani. Kitab Kejadian Kejadian 41-17 memberikan gambaran singkat tentang kedua saudara ini. Dikatakan bahwa Kain adalah seorang petani yang mengolah tanahnya, sementara adiknya Habel adalah seorang gembala. Suatu hari mereka mempersembahkan kurban kepada Allah. Kain mempersembahkan buah-buahan dan gandum dan padi, sementara Habel mempersembahkan domba yang gemuk, anak domba, atau susu, seperti yang dikatakan oleh Yosefus dari hasil pertama ternaknya. Karena Allah tidak mau menerima apapun yg tumbuh dari bumi maka Allah tidak menerima persembahan kain, Allah menerima kurban Habel, dan karena itu Kain membunuh Habel.
LIHATLAH Kain dan Habel sekarang. Mereka berdua sudah dewasa. Kain menjadi seorang petani. Dia menanam bijirin, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Habel pula menjadi seorang gembala biri-biri. Dia suka menjaga anak biri-biri. Anak biri-biri membesar menjadi biri-biri besar. Maka, dalam tempoh yang singkat, Habel mempunyai sekawan biri-biri untuk dijaga. Pada suatu hari, Kain dan Habel membawa pemberian masing-masing untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Kain membawa sedikit hasil tanamannya. Habel pula membawa biri-birinya yang terbaik. Yehuwa suka akan Habel dan pemberiannya. Tetapi, Dia tidak suka akan Kain dan pemberiannya. Tahukah adik mengapa? Hal ini bukanlah kerana pemberian Habel lebih baik daripada pemberian Kain. Habel merupakan seorang lelaki yang baik. Dia mengasihi Yehuwa dan abangnya. Tetapi Kain jahat. Dia tidak mengasihi adiknya. Jadi, Tuhan memberitahu Kain bahawa dia harus mengubah sikapnya. Tetapi Kain tidak mendengar nasihat Tuhan. Dia berasa sangat marah kerana Tuhan lebih menyayangi Habel. Oleh itu, Kain memberitahu Habel, “Mari kita pergi ke padang.” Apabila hanya mereka berdua berada di sana, Kain memukul Habel, adiknya. Dia memukul adiknya dengan begitu kuat sehingga Habel mati. Tidakkah adik setuju bahawa apa yang dilakukan oleh Kain adalah sangat kejam dan keji? Walaupun Habel telah meninggal, Tuhan tidak akan melupakannya. Habel orang yang baik. Tuhan tidak akan melupakan semua orang yang baik seperti Habel. Suatu hari nanti, Tuhan Yehuwa akan menghidupkan semula Habel yang telah mati. Pada masa itu, Habel tidak akan mati lagi. Dia akan berpeluang untuk hidup selama-lamanya di bumi ini. Alangkah seronoknya untuk mengenali orang seperti Habel! Tetapi orang seperti Kain tidak disukai oleh Tuhan. Jadi, selepas Kain membunuh adiknya, Tuhan telah menghukum Kain dengan menghalaunya jauh daripada keluarganya. Apabila Kain meninggalkan keluarganya untuk hidup di tempat lain, dia membawa bersama-samanya seorang adik perempuan yang kemudian menjadi isterinya. Lama-kelamaan, Kain dan isterinya mula mempunyai anak. Anak lelaki dan anak perempuan Adam dan Hawa yang lain juga telah berkahwin. Mereka juga melahirkan anak. Tidak lama kemudian, terdapat banyak orang di bumi ini. Marilah kita belajar tentang mereka.
- Kain dan Habel adalah masing-masing anak pertama dan kedua dari pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa. Mereka dilahirkan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa satu-satunya anak Adam dan Hawa yang lain yang disebut dalam Alkitab adalah Set. Cerita mereka dikisahkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Kejadian pasal 4. Kain melakukan pembunuhan yang pertama kali dengan membunuh saudaranya setelah Allah menolak korbannya, tetapi menerima korban Habel. Kitab Kejadian memberikan tekanan pada pekerjaan kedua saudara ini; Habel menggembalakan ternak, sementara Kain seorang petani. Kitab Kejadian Kejadian 41-17 memberikan gambaran singkat tentang kedua saudara ini. Dikatakan bahwa Kain adalah seorang petani yang mengolah tanahnya, sementara adiknya Habel adalah seorang gembala. Suatu hari mereka mempersembahkan kurban kepada Allah. Kain mempersembahkan buah-buahan dan gandum dan padi, sementara Habel mempersembahkan domba yang gemuk, anak domba, atau susu, seperti yang dikatakan oleh Yosefus dari hasil pertama ternaknya. Karena Allah tidak mau menerima apapun yg tumbuh dari bumi maka Allah tidak menerima persembahan kain, Allah menerima kurban Habel, dan karena itu Kain membunuh Habel. Cerita ini berlanjut dengan Allah yang mendekati Kain dan menanyakan di mana Habel berada. Jawaban Kain yang kemudian menjadi ucapan yang sangat terkenal ialah, " Apakah aku penjaga adikku?" Allah melihat bahwa Kain mencoba mengelak, karena-Nya Ia mengatakan kepada Kain "Darah [Habel] adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah". Allah mengutuk Kain untuk mengembara di muka bumi. Kain ketakutan bahwa ia akan dibunuh orang lain di muka bumi dan dalam rasa takutnya itu ia memohon kepada Allah, dan karena itu Allah mmberikan kepadanya tanda pada wajah Kain sehingga ia tidak akan dibunuh, sambil berkata bahwa "barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat. "Lalu Kain pergi, "ke negeri pengembaraan". Terjemahan-terjemahan lainnya menyebutkan bahwa ia pergi "ke Tanah Nod", yang umumnya dianggap sebagai kekeliruan terjemahan dari kata Ibrani Nod, yang artinya pengembaraan. Meskipun ia dikutuk untuk hidup mengembara, Kain belakangan disebutkan mempunyai keturunan, dan mendirikan sebuah kota yang dinamainya Henokh, sesuai dengan nama anaknya. * Berita Terkini Tribun Manado • PROFIL Tiara Savitri yang Dikenalkan ke Sandiaga Uno, Disebut Perempuan Langka yang Sulit Ditemukan • Mengapa Subsidi Rp 600 Ribu Harus Pakai Data BPJS Ketenagakerjaan? Ini Alasan Pemerintah • Cucu Keempat Jokowi Diberi Nama Panembahan Al Nahyan Nasution, Ini Arti Namanya SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL
Setelah Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden, mereka punya banyak anak. Anak yang pertama, Kain, menjadi petani. Anak yang kedua, Habel, menjadi gembala. Suatu hari, Kain dan Habel memberikan persembahan untuk Yehuwa. Apa kamu tahu persembahan itu apa? Itu hadiah untuk Allah. Yehuwa senang dengan persembahan Habel, tapi Dia tidak senang dengan persembahan Kain. Karena itu, Kain sangat marah. Yehuwa memberi tahu dia bahwa kalau dia marah terus, dia akan berbuat jahat. Tapi Kain tidak peduli. Kain malah berkata kepada Habel, ’Ayo kita ke padang.’ Sewaktu mereka hanya berdua di sana, Kain memukul adiknya sehingga dia mati. Apa yang Yehuwa lakukan kepada Kain? Yehuwa menghukum Kain dengan menyuruh dia pergi jauh dari keluarganya dan tidak mengizinkan dia pulang. Kita bisa belajar apa dari cerita ini? Kita mungkin marah kalau apa yang kita mau tidak terjadi. Kalau kita marah, atau kalau ada yang menasihati kita karena tahu kita marah, kita harus cepat-cepat mengendalikan rasa marah kita sebelum itu menjadi lebih besar. Karena Habel menyayangi Yehuwa dan berbuat benar, Yehuwa tidak akan melupakan dia. Saat Yehuwa mengubah bumi menjadi firdaus, Dia akan menghidupkan Habel. ”Pergilah berdamai dulu dengan saudaramu itu, baru kembali dan persembahkan pemberianmu.”—Matius 524
Komik Alkitab KAIN DAN HABEL Sumber Kitab Kejadian 4 1-16 Setelah diusir dari Taman Eden, bapak Adam dan ibu Hawa mempunyai 2 anak laki-laki Kain, kakaknya adalah seorang petani. Habel, adiknya adalah gembala kambing domba. Suatu hari, tibalah waktunya bagi Kain dan Habel untuk memberikan persembahan kepada Tuhan Lalu, Kain mempersembahkan sebagian hasil tanah itu kepada Tuhan Tetapi, Tuhan tidak menerima persembahan dari Kain Dan Habel juga mempersembahkan daging lemak anak sulung kambing dombanya Api dari langit membakarnya, tanda bahwa Tuhan menerima persembahan Habel. Hati Kain menjadi sangat marah dan wajahnya menjadi muram Tuhan mengingatkan agar Kain harus selalu berbuat baik agar tidak berdosa Tapi, Kain mempunyai rencana yang jahat. Lalu Kain mengajak Habel pergi ke Padang Tiba-tiba, Kain memukul Habel adiknya sampai terluka parah Tuhan mengetahui perbuatan jahat Kain, tetapi Kain tidak mau mengakuinya Tuhan menghukum Kain, Tuhan tidak memberkati Kain dan Kain menjadi seorang penggembara Walaupun Tuhan menghukum Kain, tetapi dimanapun Kain berada, Tuhan melindunginya Ayat Hafalan Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan Kitab Mazmur 2711
kesimpulan cerita kain dan habel